Salah satu keajaiban alam yang ada di Indonesia, kali ini saya akan memberikan rekomendasi tempat wisata yang menakjubkan di derah NTT tepatnya di kabupaten Ende. berada di gunung yang mempunyai nama yang sama, dan Danau Kelimutu ini sangat menarik bagi wisatawan dari berbagai negara. pada tanggal 22 Februari 1992 Danau Kelimutu ini masuk dalam taman nasional Kelimutu, sebuah taman nasional yang kecil yang berada di daerah Bali dan Nusa Tenggara.
Tempat wisata ini berada di puncak gunung kelimutu dengan ketinggian mencapai 1.690 meter di atas permukaan laut. Danau kelimutu mempunyai tiga buah kubangan atau kawah dengan warna yang berbeda. selain di kenal dengan nama Danau kelimutu, tempat wisata ini juga dikenal denga nama Danau Tiga Warna. Sebuah Fenomena alam yang sangat menakjubkan karena tiga kawah ini mempunyai jarak yang berdekatan, namun mempunyai warna yang berbeda. Warna air danau ini pada umumnya adalah merah, putih, dan biru, namun bisa berubah menjadi hijau, hitam dan coklat, atau variasi warna lainya. yang menjadi keunikan, saat para peneliti mencoba mengambil air danau ini sebagai sempel, airnya bening tanpa warna.
Ketiga danau ini di pisahkan oleh tebing batu yang cukup curang dan mudah longsor, sehingga wisatawan di harapkan menjaga jarak saat berada di area sekitar danau. Saat yang tepat untuk berkunjung ketempat ini adalah antara bulan Juni-Agustus di karenakan hujan cenderung tidak turun sehingga medan yang di lewati terbilang aman.
Jika ingin mendapatkan pemandangan terbaik dari Danau Kelimutu, berangkatlah mendaki antara jam 2-3 pagi dari moni yang merupakan desa terdekat dari lokasi danau. Sesampainya di puncak anda bisa menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di puncak gunung Kelimutu ini.
SEJARAH DANAU KELIMUTU
Keberadaan danau kelimutu ini, pertama kali di temukan pada tahun 1915 oleh seorang Belanda Bernama Van Such Telen. Saat itu ia mengatakan pada warga sekitar bahwa puncak gunung Kelimutu terdapat tiga buah danau dengan warna merah, putih, dan biru. Warga tak mudah percaya karena tiga warna yang di sebutkan Telen sama dengan bendera Belanda. Sampai kemudian warga membuktikan sendiri keberadaan Danau Kelimutu.
Keindahan tempat wisata ini semakin populer setelah di rangkum dalam sebuah lukisan karya Y Bouman pada tahun 1929. Sejak saat itu, Keindahan dan keunikan danau kelimutu ini mulai di kenal oleh wisatawan luas.
Ketiga danau ini memiliki nama masing-masing. Warga setempat meyakini bahwa tempat ini merupakan bersemayamnya orang-orang yang sudah meninggal. Nama ketiga danau ini antara lain Tiwu Ata Mbupu yang menjadi tempat jiwa-jiwa orang tua yang meninggal, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang menjadi tempat jiwa-jiwa muda yang meninggal dan yang terahir adalah Tiwu Ata Polo yang menjadi tempat jiwa-jiwa jahat yang meninggal. Tiwu sendiri mempunyai ariti danau. Dan dari ketiga danau tersebut yang sering berubah warna yaiyu Tiwu Nuwa muri Koo Fai. menurut warga, hal ini di mungkinkan karna jiwa-jiwa yang mnempati tempat ini masih muda dan masih labil sehingga mempengaruhi perubahan warna pada danau.
Warga setempat mempercayai bahwa perubahan warna pada danau kalimutu bisa menjadi pertanda buruk akan terjadinya suatu bencana di Indonesia. menurut mereka, hal ini pernah terjadi beberapa kali, di antaranya tahun 1992 dan tahun 2004. Pada tahun 1992 adalah adalah dimana terjadi gempa bumi yang terjadi di wilayah Flores dan memakan banyak korban jiwa. dan begitu juga pada tahun 2004 yang terjadi bencana Tsunami di Aceh.
demikian sedikit yang bisa saya bagikan untuk sahabat semua senoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata untuk liburan yang akan datang.
Tempat wisata ini berada di puncak gunung kelimutu dengan ketinggian mencapai 1.690 meter di atas permukaan laut. Danau kelimutu mempunyai tiga buah kubangan atau kawah dengan warna yang berbeda. selain di kenal dengan nama Danau kelimutu, tempat wisata ini juga dikenal denga nama Danau Tiga Warna. Sebuah Fenomena alam yang sangat menakjubkan karena tiga kawah ini mempunyai jarak yang berdekatan, namun mempunyai warna yang berbeda. Warna air danau ini pada umumnya adalah merah, putih, dan biru, namun bisa berubah menjadi hijau, hitam dan coklat, atau variasi warna lainya. yang menjadi keunikan, saat para peneliti mencoba mengambil air danau ini sebagai sempel, airnya bening tanpa warna.
Ketiga danau ini di pisahkan oleh tebing batu yang cukup curang dan mudah longsor, sehingga wisatawan di harapkan menjaga jarak saat berada di area sekitar danau. Saat yang tepat untuk berkunjung ketempat ini adalah antara bulan Juni-Agustus di karenakan hujan cenderung tidak turun sehingga medan yang di lewati terbilang aman.
Jika ingin mendapatkan pemandangan terbaik dari Danau Kelimutu, berangkatlah mendaki antara jam 2-3 pagi dari moni yang merupakan desa terdekat dari lokasi danau. Sesampainya di puncak anda bisa menyaksikan pemandangan yang menakjubkan di puncak gunung Kelimutu ini.
SEJARAH DANAU KELIMUTU
Keberadaan danau kelimutu ini, pertama kali di temukan pada tahun 1915 oleh seorang Belanda Bernama Van Such Telen. Saat itu ia mengatakan pada warga sekitar bahwa puncak gunung Kelimutu terdapat tiga buah danau dengan warna merah, putih, dan biru. Warga tak mudah percaya karena tiga warna yang di sebutkan Telen sama dengan bendera Belanda. Sampai kemudian warga membuktikan sendiri keberadaan Danau Kelimutu.
Keindahan tempat wisata ini semakin populer setelah di rangkum dalam sebuah lukisan karya Y Bouman pada tahun 1929. Sejak saat itu, Keindahan dan keunikan danau kelimutu ini mulai di kenal oleh wisatawan luas.
Ketiga danau ini memiliki nama masing-masing. Warga setempat meyakini bahwa tempat ini merupakan bersemayamnya orang-orang yang sudah meninggal. Nama ketiga danau ini antara lain Tiwu Ata Mbupu yang menjadi tempat jiwa-jiwa orang tua yang meninggal, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai yang menjadi tempat jiwa-jiwa muda yang meninggal dan yang terahir adalah Tiwu Ata Polo yang menjadi tempat jiwa-jiwa jahat yang meninggal. Tiwu sendiri mempunyai ariti danau. Dan dari ketiga danau tersebut yang sering berubah warna yaiyu Tiwu Nuwa muri Koo Fai. menurut warga, hal ini di mungkinkan karna jiwa-jiwa yang mnempati tempat ini masih muda dan masih labil sehingga mempengaruhi perubahan warna pada danau.
Warga setempat mempercayai bahwa perubahan warna pada danau kalimutu bisa menjadi pertanda buruk akan terjadinya suatu bencana di Indonesia. menurut mereka, hal ini pernah terjadi beberapa kali, di antaranya tahun 1992 dan tahun 2004. Pada tahun 1992 adalah adalah dimana terjadi gempa bumi yang terjadi di wilayah Flores dan memakan banyak korban jiwa. dan begitu juga pada tahun 2004 yang terjadi bencana Tsunami di Aceh.
demikian sedikit yang bisa saya bagikan untuk sahabat semua senoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata untuk liburan yang akan datang.
Posting Komentar